http://2.bp.blogspot.com/-TyYPJqSkauE/TaMCTdqhj6I/AAAAAAAAABQ/6OnM7lpTSsw/s1600/addesign%25282%2529.gif

Amulet Shakti

Amulet & Talisman

Amulet dikatakan berasal dari bahasa latin “amuletum” yang berarti “suatu benda yang melindungi seseorang dari kesulitan”. Amulet secara sederhana diartikan sebagai benda yang memiliki kekuatan supranatural (energi) tertentu. Di Indonesia istilah Amulet lebih dikenal dengan sebutan jimat. Pengertian jimat pun hampir sama, yakni suatu benda yang mempunyai kesaktian/kekuatan yang dapat melindungi pemiliknya, juga digunakan sebagai penangkal penyakit. Ada berbagai kriteria untuk menandaskan bahwa suatu benda layak disebut amulet, kriteria ini berbeda-beda menurut masing-masing praktisi supranatural, namun kebanyakan serempak berpendapat kriteria utamanya adalah mengandung kekuatan supranatural (energi). Benda-benda yang identik dengan amulet antara lain seperti: batuan permata, batuan alam, patung, koin, gambar, cincin, tumbuhan dan hewan tertentu.

Penggunaan Amulet dimulai sejak zaman dahulu dan di abad pertengahan, kultur masyarakat di masa ini mempercayai kekuatan perlindungan pada sebuah benda yang diberkati. Amulet yang digunakan masyarakat terdiri dari tiga kategori utama: Amulet yang dikenakan di tubuh, amulet yand ditempatkan pada suatu barang atau tempat, dan amulet yang digunakan sebagai media pengobatan.

Amulet-amulet yang sering digunakan pada masa lalu bahkan hingga sekarang masih digunakan pada sebagian praktisi supranatural dan orang-orang relijius tertentu seperti: salib, medali, coin, dan scapular. Amulet pun dikatakan merepresentasikan dan berhubungan dengan kekuatan suatu entitas, misalnya jupiter diwakili dalam amulet dari material jasper, bacchus diwakili dalam amulet dari material amethys, dll.

Pengistilahan untuk suatu benda yang memiliki kekuatan supranatural selain disebut dengan “Amulet”, pengistilahan lainnya adalah “talisman”. Talisman pun secara harfiah memiliki pengertian hampir serupa dengan amulet. Kata talisman dikatakan berasal dari bahasa Arab “tilasman”, dan sebagian lagi berpendapat dari bahasa Yunani “teleo”, dan kebanyak berpendapat pengertiannya merujuk pada “kekuatan dan kesucian”.

Talisman selain dalam bentuk benda, juga dalam bentuk simbol-simbol sakral atau pula rajah (tulisan). Talisman dengan simbol sakral dimulai sejak awal peradaban, hal itu dibuktikan dengan simbol swastika, yang dipercaya mengandung kekuatan mistis. Dalam bentuk rajah (tulisan) biasanya diambil dari mantra-mantra dan simbol-simbol sakral seperti simbol dalam Seal of Solomon (sigil).

Praktisi supral Arabic meyakini setiap huruf dan abjad berhubungan dengan obyek astronomis tertentu di keseluruhan kosmos ini, yang dapat berkaitan dengan suatu mekanisme yang memunculkan kekuatan tertentu. Huruf dipandang bukan hanya penanda atau penyusun kata, yang takkan bermakna bila huruf itu berdiri sendiri tanpa huruf lainnya, sebagaimana dalam strukturalisme. Namun huruf-huruf tertentu dianggap serupa kode/sandi sebagai mekanisme untuk memunculkan suatu kekuatan supranatural. Maka talisman versi supra Arabic identik dengan rajah yang diambil dari suatu doa/mantra, atau dilengkapi dengan suatu simbol-simbol sakral mistis tertentu.

Sedangkan versi lain, sistem dan media rajah pun digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Jepang, bahkan di kultur tertentu di tanah air, seperti rajah Jawa dan rajah Melayu. Versi supra lainnya, talisman rajah disusun dari simbo-simbol sakral mistis, seperti dari Seal of Solomon, Goetia Demon, Pentagram, dll.

Amulet dan Talisman dipandang sama, walaupun sebetulnya memiliki perbedaan tertentu, hanya tak jarang amulet dan talisman dianggap sama. Ada yang berpendapat perbedaan keduanya terletak pada sifat kekuatan atau energi. Energi atau kekuatan amulet bersifat alami, yang sudah terisi, sedangkan power talisman ada karena diblessing atau diisi oleh pembuatnya. Perbedaan keduanya pun dikatakan terletak pada fungsi dan alasan pembuatannya. Amulet dibuat dengan fungsi khusus yang spesifik, sedangkan talisman dengan fungsi umum yang termasuk mencakup fungsi seperti fungsi amulet. Misalnya jika amulet dibuat untuk fungsi/benefit love attraction saja, sedangkan talisman dibuat mencakup benefit umum global seperti proteksi, booster, termasuk mencakup love attraction.

Bahkan, versi lain untuk penyebutan istilah amulet dan talisman didasarkan pada bentuk spesifik. Misalnya jika amulet bentuk fisiknya adalah lebih seperti pada sekaligus fungsi aksesoris, misalnya liontin, cincin, kalung, dll. Sedangkan talisman bentuk fisiknya identik dengan perkakas atau senjata, misalnya; tombak, keris, belati, dll.

Memang ada banyak versi untuk mengkategorikan suatu benda, apakah itu termasuk kategori amulet atau termasuk dalam kategori talisman. Yang jelas, kesamaan persepsi bahwasanya nilai guna dari kedua istilah itu adalah merujuk pada power atau benefit. Jadi keris pun dapat dikatagorikan sebagai perkakas dapur biasa dan bukan amulet atau talisman, jika tidak ada power/benefit, dan dipakai untuk mengiris bawang. Sebaliknya, pisau dapur pun mungkin akan bisa dikatagorikan sebagai amulet atau talisman, jika tidak dipergunakan untuk memotong atau mengiris bawang, dan jika mempunyai power/benefit tertentu.

Terlepas dari versi dan pengkatagorian itu, yang jelas akan ada kesamaan persepsi dari semua praktisi dalam memandang suatua benda yang disebut sebagai amulet atau talisman, yakni pada power/benefit supranatural. Maka khusus untuk keluarga besar MASAGI dikenal dengan nama ATOM : Amulet & Talisman Of MASAGI.

Salam Hangat, Salam Spiritual, Salam Supranatural.


Sumber: kaskus.co.id

Arsip Amulet